Friday, September 17, 2010

Kisah Raja dan Penasihatnya

Suatu hari, seorang raja yang hobinya berburu bersama penasihatnya yang bijak beserta para pengawalnya pergi ke hutan untuk berburu kijang. Namun pada saat berburu, terjadi sebuah kecelakaan. Ternyata sang penasihat secara tidak sengaja menembakkan anak panahnya ke arah sang raja sehingga jari kelingking raja tersebut terputus. Sang penasihat meminta maaf dan berkata, “Tuanku, inilah hal terbaik yang اللَّه berikan untuk Anda”. Seketika itu pula sang raja murka dan sang penasihat dipenjarakan. Sang penasihat pun berkata pada dirinya sendiri, “Inilah hal terbaik yang اللَّه berikan untuk saya”.

Setelah beberapa lama, sang raja berkeinginan untuk kembali pergi berburu, namun kali ini tanpa penasihatnya, hanya ditemani para pengawalnya. Tetapi sungguh malang raja ini, ketika berburu, mereka bertemu dengan segerombolan manusia kanibal. Raja dan pengikutnya ditangkap dan ditawan untuk dijadikan makanan. Satu per satu pengikut raja mati sebagai makanan manusia kanibal, raja semakin tegang kerana tinggal ia sendiri yang masih selamat. Setelah saatnya tiba, ternyata sang raja dibebaskan. Kerana ternyata manusia kanibal ini mempunyai kriteria untuk menjadikan manusia sebagai makanan, yakni manusia tersebut tidak boleh cacat. Betapa leganya ia karena tidak jadi mati.

Ia baru sedar, bahawa benarlah yang dikatakan oleh penasihatnya bahwa yang terjadi padanya adalah yang terbaik yang اللَّه berikan untuknya. Kemudian sang raja kembali menuju kerajaan dan menceritakan kejadian yang ia alami kepada sang penasihat. Raja berkata, “Sungguh, jikakalau tidak kelingkingku terkena panahmu, maka aku sudah menjadi santapan manusia kanibal itu”. Lantas sang penasihat pun berkata, “Sungguh, jikakalau tidak aku dipenjarakan olehmu dan aku ikut berburu bersamamu, maka aku sudah menjadi santapan manusia kanibal itu”. Kemudian keduanya tersenyum lebar.

Allah berfirman:
” Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS 2:216)


Read more: http://scripters.ning.com/forum/topics/kisah-raja-dan-penasihatnya#ixzz108zgbJmj

No comments:

Post a Comment